Pada tanggal 1 Mei 2015 kami pergi ke Pagerjurang. Di
sana adalah desa untuk membuat karajinan gerabah.
Saat sampai di sana ternyata
tanah yang untuk membuat gerabah bukan sembarangan diambil dari pegunungan dan tanah yang diambil harus ada 3 tahap
sebelum dibuat untuk membuat gerabah sampai harus halus. Pager
jurang terletak di desa Kepuharjo. Sebelum praktek membuat geranbah kami berkeliling sambil dijelaskan oleh Pak Tri.
Dari penjelasannya kata Pak Tri bahwa tanah yang digunakan untuk bahan gerabah
lebih bagus dari yang lain. Sambil keliling kami mengunjungi 4 rumah.
Rumah pertama disana adalah tempat untuk praktek dan
di
rumah tersebut sudah ada gerabah yang
sudah di batik.
Rumah kedua adalah tempat pembuatan wajan disana wajan di haluskan dan di
warnai menggunakan
tanah merah, pembuatan wajan disana bermacam- macam.
Rumah ketiga terdapat alat penutup mangkok, piring alat yang digunakan pencetakan gerabah.
Pada rumah yang keempat
pembuatan gerabah sama dengan rumah yang
ketiga tapi cetakannya besar untuk membuat tempat
lampu
dari tanah liat.
Setelah keliling, kami pergi ke rumah pertama lagi untuk praktek.
Waktu praktek di sana kita membuat gerabah,
sebelum membuat gerabah kita harus melakukan pencampuran tanah yang untuk membuat gerabah. Guna dari pencampuran adalah supaya tanah untuk pembuatan gerabah bagus. Setelah itu kita menempelkan tanah ke kayu lalu
menempelkan ke alas lalu tempelkan tanah yang datar ke kayu yang sudah di tempel. Lalu kita membentuk gerabah sesuka kita setelah itu dihiasi dan seterus nya
sampai selesai. Setelah selesai kami melihat cara pembuatan gerabah miring, dari situ ternyata bisa membuat lebih dari enam
jenis. Setelah melakukan pengamatan semuanya
kami langsung mewancarai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar