Pada
hari Minggu, 17 April 2016, saya mengunjungi sebuah kios di ujung jalan rumah
saya. Di sana ada sepasang suami-istri yang menjajakan nasi liwet. Saya duduk
lalu memesan 2 bungkus nasi liwet untuk dibawa pulang.
Sambil membungkus nasi liwet pesanan saya, saya mulai
bercakap-cakap dengan Budhe Endang Pujiatun atau yang akrab dipanggil budhe
Endang, dan Pakdhe Mulyadi.
Budhe Endang dan Pakdhe Mulyadi merasal dari Baki, Solo.
Mereka berangkat ke Klaten pukul 04.30 dengan menaiki mobil. Mereka mulai menjajakan
dagangan mereka di Klaten 10 tahun lalu (tahun 2006). Tujuan mereka berjualan
nasi liwet adalah untuk menghidupi keluarga. Satu porsi nasi liwet dijual dengan
harga 7 ribu rupiah sampai 8 ribu rupiah, tergantung dengan pilihan lauknya. Penghasilan
mereka kurang lebih 500 ribu rupiah per hari.
Dari wawancara tersebut, saya
mendapat pelajaran untuk selalu berusaha dan tidak mengeluh terhadap pekerjaan
yang kita lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar