Senin, 25 April 2016

Pak Min, Sang Penjual Mie Ayam
        Pada Hari Sabtu yang lalu, saya mewawancarai seorang penjual Mie Ayam bernama Min. Saya kerap memanggilnya Pak Min. Saya bertanya-tanya apa resep dibalik kesuksesan sang penjual Mie Ayam. Justru itu mengapa saya bersemangat untuk mewawancarai beliau.
          Beliau adalah orang asli Klaten. Beliau sangat tekun dalam pekerjaannya, karena menurutnya tekun adalah kunci kesuksesan. Mie ayam yang ia jajakan berharga 5 ribu rupiah setiap mangkok. Ia mulai terjun dalam bidang kuliner sejak tahun 1993, pertama ia hanya berjualan di depan rumahnya saja, lama kelamaan banyak orang yang sangat tertarik dengan kelezatan mie ayam nya tersebut, sehingga ia memutuskan untuk berjualan di antara toko pancingan dan sebelah sekolah SD.
      Kesuksesannya semakin bertambah, karena beliau adalah orang yang gigih dan rajin ia memulai menarik terpal dan berjualan sejak jam 11 pagi sampai jam 8 malam. Ia berkata bahwa setiap hari ia bisa mencuci sekitar 100 mangkok pada malam Minggu dan 70 mangkok pada hari biasanya. Walaupun usahanya sukses, ia tetap ingat kepada istri dan kedua anaknya, ia selalu mengasihi mereka dengan sepenuh hati, walaupun ia tidak punya karyawan, “No Problem”, kata bapak penjual mie ayam tersebut.

         Melalui Pak Min, saya belajar untuk bekerja keras, selalu tekun, mengasihi sesama  dan rajin dalam merintis pekerjaan. Biarlah kisah hidup Pak Min ini dapat menginspirasi semua orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar