Nama
penjual ini adalah Mbah Wardoyo. Ia tinggal di Tasgading, Krajan, Jatinom, Klaten. Ia berjualan bubur, gudangan, dan tumpang letok di rumah dan di pasar. Ia
menjual bubur minimal harganya Rp 2000 per bungkus.
Setiap
jam 05.00-07.00 ia berjualan di rumah, jika dagangannya tidak habis ia membawa
dagangannya ke pasar untuk dijual. Ia ke pasar dengan berjalan kaki. Terkadang
ia dibantu oleh suaminya agar tidak kelelahan. Setiap pagi ia harus bangun pagi
untuk membuat bubur, gudangan, dan tumpang letok.
Ia berjualan bubur, gudangan, dan tumpang
letok karena untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya dan memang sudah
keturunan dari ibunya. Jika hujan/sedang sepi terkadang dagangannya tidak
habis, jadi dagangan itu dibawa pulang kemudian dibagikan ke tetangga.
Dari
wawancara tersebut, saya bisa mengetahui bahwa berjualan itu susah dan saya
mendapatkan keberanian untuk wawancara dan saya bisa memahami bagaimana
keseharian mereka.