Senin, 27 April 2015

Mbah Wardoyo, penjual bubur



      Nama penjual ini adalah Mbah Wardoyo. Ia tinggal di Tasgading, Krajan,  Jatinom, Klaten. Ia berjualan bubur, gudangan, dan tumpang letok di rumah dan di pasar. Ia menjual bubur minimal harganya Rp 2000 per bungkus. 

Setiap jam 05.00-07.00 ia berjualan di rumah, jika dagangannya tidak habis ia membawa dagangannya ke pasar untuk dijual. Ia ke pasar dengan berjalan kaki. Terkadang ia dibantu oleh suaminya agar tidak kelelahan. Setiap pagi ia harus bangun pagi untuk membuat bubur, gudangan, dan tumpang letok.

Ia berjualan bubur, gudangan, dan tumpang letok karena untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya dan memang sudah keturunan dari ibunya. Jika hujan/sedang sepi terkadang dagangannya tidak habis, jadi dagangan itu dibawa pulang kemudian dibagikan ke tetangga. 


Dari wawancara tersebut, saya bisa mengetahui bahwa berjualan itu susah dan saya mendapatkan keberanian untuk wawancara dan saya bisa memahami bagaimana keseharian mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar